Biennale Jogja ke-18 KAWRUH: Tanah Lelaku
Biennale Jogja ke-18 KAWRUH: Tanah Lelaku menempatkan sikap kembali ke akar sebagai upaya menyemai pencerahan. Berakar dari Bahasa Jawa yang berarti pengetahuan sebagai akumulasi pengalaman…
Biennale Jogja ke-18 KAWRUH: Tanah Lelaku menempatkan sikap kembali ke akar sebagai upaya menyemai pencerahan. Berakar dari Bahasa Jawa yang berarti pengetahuan sebagai akumulasi pengalaman…
Yogyakarta, 9 Juli 2025 — Biennale Jogja 18 mengadakan Media Gathering di Kampoeng Mataraman yang berlokasi di Panggungharjo, Kec. Sewon, Kabupaten Bantul. Sebagai bagian dari…
Biennale Jogja 18 tahun 2025 masih berada dalam lintasan tema besar Translokalitas dan Transhistorisitas yang menjadi fokus utama Seri Equator Putaran Kedua. Tema ini terus…
Zaman terus beralih dengan segala jenis pembaruannya, tetapi krisis tetap silih berganti. Ia berganti rupa atau semakin tebal lapisannya. Ia kian meminggirkan banyak kelompok. Mulai…
Yogyakarta Biennale Foundation is organizing another Equator Symposium to be held in October 2024. We invite students and independent researchers who are interested in the…
Yayasan Biennale Jogja kembali menyelenggarakan Simposium Khatulistiwa yang akan diadakan pada bulan Oktober 2024. Kami mengundang mahasiswa dan peneliti independen yang tertarik pada gagasan tentang…
Biennale Jogja has finished with Equator Round I and started Round II of the exhibition in 2023. After a decade of Biennale Jogja’s efforts to…
Biennale Jogja telah usai dengan Ekuator Putaran I dan memulai Putaran II pada helatan pameran tahun 2023. Setelah satu dekade Biennale Jogja berupaya membawakan dekolonisasi…
Southeast Asia, a region that since the colonial era has been a central area for the practice of colonialism. Even during the Cold War, the…
Asia Tenggara, wilayah yang sejak era kolonial menjadi area sentral bagi praktik kolonialisme. Bahkan sampai pada Perang Dingin, kawawan ini jadi tempat di mana perang…